Bismillah.
Pohon iman. Apakah pohon iman itu? Ia adalah sebuah pohon yang tumbuh di hati. Akarnya adalah kepercayaan kepada Penguasa Yang Maha Tinggi. Dahan-dahannya menjalar ke mata, hidung, telinga, tangan, dan kaki. Buah-buahnya adalah kebaikan tak terperi. 

Indonesia adalah sebuah negeri dengan manusia-manusia beriman kepada Tuhan. Cek saja KTP kita, di sana tertulis nama agama yang kita anut. Tapi tentu, keimanan tidak butuh tanpa pengenal semacam KTP atau pun jubah, surban, dan bahkan jambang. Meski begitu kita sebenarnya bisa mengukur keimanan seseorang dari perbuatannya. Waduh mengukur? Apakah sempat? Yang paling baik marilah kita ukur sendiri keimanan kita masing-masing.
Keimanan seseorang setidaknya mesti meliputi tiga aspek, yakni kepercayaan yang tertanam di hati, diucapkan lewat lisan, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hamba yang beriman maka di dalam hatinya seumpama tumbuh sebuah pohon. Jika iman seseorang baik, maka pohon iman di dalam
hatinya akan tumbuh subur dan rimbun dengan dahan dan ranting yang menjalar ke mata, telinga, tangan, kaki, dan organ-organ tubuh lainnya. Pohon iman yang baik akan berbuah kebaikan (amal shaleh) di setiap ranting-rantingnya. Maka, seorang yang kuat imannya ia akan bisa menjaga matanya, lidahnya, telinganya, mengaplikasikan ajaran-ajaran Tuhannya dalam setiap perbuatan, menjauhi setiap pantang.
Sebaliknya, pohon iman seseorang bisa jadi hanya sebatas pohon yang meranggas, dengan ranting-ranting kering dan patah, tak ada buah dihasilkan darinya. Atau bisa jadi, pohon iman seseorang sebatas tonggak, tanpa apa-apa, menunggu mati pada waktunya.

Tetapi percayalah, selama hati masih hidup dan tidak terkunci, maka masih ada asa pohon itu kelak bisa bersemi, tumbuh, rimbun, menjalarkan dahan-dahan, berbuah kebajikan tak kenal musim.
Salam
-----