Pengertian
 Pernahkah sebelumnya kamu mendengar kata resensi?
Ya, kata resensi mungkin pernah kamu baca di majalah, surat  kabar, atau tabloid. Bahkan, mungkin kamu pernah mendengarnya dari televisi. Yang pernah kamu baca atau kamu dengar tersebut mungkin ada resensi buku, resensi film, resensi drama, dan lain-lain. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan resensi?

Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda resentie atau bahasa Latin recensio yang berarti ‘memeriksa kembali’. Resensi berisi ulasan, tanggapan, pertimbangan, penilaian, perbincangan, dan apresiasi seseorang terhadap sebuah karya, baik itu buku, film maupun  karya lainnya. Nah, berarti resensi tidak terbatas hanya pada kegiatan mengulas sebuah buku, tetapi resensi juga  bisa  digunakan untuk mengulas sebuah film,  karya lainnya, seperti drama, teater, atau sebuah lukisan. Namun, yang akan kita pelajari kali ini terbatas pada resensi buku, terutama buku-buku pengetahuan.
Resensi buku itu sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan memberikan pertimbangan atau perbincangan sebuah buku yang baru diterbitkan. Resensi disebut juga timbangan buku/bedah buku. Atau, dalam bahasa Inggris, resensi adalah a book review/book report. Resensi buku bertujuan menunjukkan kepada pembaca mengenai buku yang diluncurkan. Dengan demikian, resensi buku sangat membantu pembaca untuk memiliki atau tidak buku yang diterbitkan

Langkah-langkah Meresensi Buku
1. Manfaat Resensi
2. Identifikasi Buku
3. Merangkum Buku
4. Menanggapi Isi buku

Manfaat Resensi
Ada beberapa manfaat  yang dapat dipetik dari kegiatan menulis  resensi, di antaranya



1.    Bahan pertimbangan

Tugas seorang penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya  yang diresensinya apakah karya tersebut perlu mendapat sambutan atau tidak. Jadi, seorang penulis resensi yang baik sangat membantu pembacanya dalam menentukan pilihan.



2.    Sarana promosi buku

Resensi buku  merupakan salah satu sarana  untuk mempromosikan buku baru yang dihasilkan oleh sebuah penerbit. Oleh karena itu, penulis resensi, selain membantu penerbit mempromosikan buku baru, juga membantu penulis atau pengarang  untuk memperkenalkan bukunya  kepada khalayak.



3.    Nilai ekonomis

Manfaat lain jika kita menulis resensi adalah kita akan mendapatkan fee/uang dari penerbit buku tersebut atau mendapatkan buku-buku terbaru terbitan penerbit tersebut jika resensi buku yang kita tulis dimuat di surat kabar atau majalah. Kita juga bisa dikenal oleh penerbit buku sehingga penerbit dapat meminta kita untuk meresensi buku lain yang akan dicetak.



4.    Pengembangan kreativitas
Manfaat yang tak kalah pentingnya dari kegiatan menulis resensi adalah kita dapat mengembangkan kreativitas menulis. Semakin sering menulis resensi, semakin terasah pula kreativitas menulisnya. Secara tidak langsung kegiatan ini pun dapat mengasah intelektual dan kemampuan membaca dan memahami isi buku secara mendalam karena kita dapat mengetahui kelemahan dan keunggulan buku tersebut.

Identifikasi Buku
Setelah kamu mengetahui manfaat berlatih menulis resensi, langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk berlatih  menulis resensi buku adalah mengidentifikasi identitas buku. Identitas buku  yang  biasanya dicantumkan dalam resensi adalah sebagai berikut



Judul

Judul buku hampir dipastikan berada di sampul atau halaman depan sebuah buku. Biasanya judul dicetak dengan huruf yang tebal dan besar serta berwarna lebih mencolok daripada tulisan lainnya, seperti nama pengarang atau penerbit.




Pengarang/penulis

Nama pengarang/penulis buku juga biasanya ada di sampul atau halaman depan sebuah buku. Umumnya nama pengarang diletakkan di halaman depan bagian atas, baik di sebelah kiri maupun kanan dengan tulisan yang tidak terlalu besar, tetapi tetap terlihat.




Penerbit

Sama halnya dengan nama pengarang/penulis. Nama penerbit juga biasanya ada di halaman depan sebuah buku. Umumnya nama penerbit diletakkan di halaman depan  bagian bawah, baik di sebelah kiri maupun kanan dengan tulisan yang tidak terlalu besar, tetapi tetap terlihat.




Tempat terbit

Informasi mengenai tempat terbit dapat ditemukan pada halaman berikutnya setelah sampul. Biasanya tempat  buku tersebut diterbitkan tidak  hanya mencantumkan nama kota/provinsinya, tetapi juga alamat tempat terbit dengan lengkap beserta nomor telepon, nomor faksimili, alamat  email, ataupun website penerbit.



Tahun terbit

Sama halnya dengan informasi tempat terbit. Informasi tahun buku tersebut diterbitkan pun dapat ditemukan pada halaman berikutnya setelah sampul. Ada beberapa buku yang tidak hanya menyebutkan tahun terbitnya, tetapi juga ditambah dengan bulan diterbitkannya buku tersebut, misalnya, Januari 2010.



Jumlah halaman/tebal buku

Tidak semua buku mencantumkan jumah halaman/tebal buku  pada  halaman berikutnya setelah sampul. Namun, ada beberapa buku yang mencantumkan jumlah halaman dan tebal buku di halaman berikutnya, misalnya, jumlah halaman/tebal buku: 194 dan ukuran buku: 17,6 x 25 cm.



Kualitas cetakan

Informasi mengenai kualitas cetakan biasanya terdapat pada halaman berikutnya setelah sampul, tetapi tidak semua buku juga mencantumkannya.  Informasi yang dicantumkan adalah sudah  berapa kali buku tersebut dicetak.

Tempat terbit
Informasi mengenai tempat terbit dapat ditemukan pada halaman berikutnya setelah sampul. Biasanya tempat  buku tersebut diterbitkan tidak  hanya mencantumkan nama kota/provinsinya, tetapi juga alamat tempat terbit dengan lengkap beserta nomor telepon, nomor faksimili, alamat  email, ataupun website penerbit.



Tahun terbit
Sama halnya dengan informasi tempat terbit. Informasi tahun buku tersebut diterbitkan pun dapat ditemukan pada halaman berikutnya setelah sampul. Ada beberapa buku yang tidak hanya menyebutkan tahun terbitnya, tetapi juga ditambah dengan bulan diterbitkannya buku tersebut, misalnya, Januari 2010.



Jumlah halaman/tebal buku
Tidak semua buku mencantumkan jumah halaman/tebal buku  pada  halaman berikutnya setelah sampul. Namun, ada beberapa buku yang mencantumkan jumlah halaman dan tebal buku di halaman berikutnya, misalnya, jumlah halaman/tebal buku: 194 dan ukuran buku: 17,6 x 25 cm.

Kualitas cetakan
Informasi mengenai kualitas cetakan biasanya terdapat pada halaman berikutnya setelah sampul, tetapi tidak semua buku juga mencantumkannya.  Informasi yang dicantumkan adalah sudah  berapa kali buku tersebut dicetak. 


Merangkum Buku
Langkah berikutnya dalam berlatih menulis resensi adalah merangkum buku. Berikut ini adalah teknik merangkum buku.

1. Membaca buku minimal dua kali
Hal ini dimaksudkan agar kamu dapat  membaca buku tersebut secara kritis dan mendalam. Dengan membaca secara kritis dan mendalam kamu diharapkan dapat mengikuti alur berpikir  penulis buku. Dengan begitu kamu pun dapat menilainya dengan cerdas dan kritis untuk menemukan  kekuatan dan kelemahan buku tersebut.

2. Mencatat bagian-bagian penting dari setiap bab
Kamu dapat mencatat bagian-bagian (gagasan) penting/menarik dari setiap bab. Bagian-bagian penting tersebut tentu saja harus tetap berhubungan erat dengan judul buku atau judul bab buku tersebut. Hal ini dimaksudkan agar bagian penting yang sudah kamu catat tidak keluar  dari pembahasan buku tersebut secara umum.

3. Merangkaikan bagian penting menjadi satu ringkasan/sinopsis
Tahap selanjutnya setelah mencatat bagian penting  adalah merangkaikannya menjadi sebuah ringkasan/sinopsis. Hal yang perlu diingat ketika merangkaikannya adalah tidak asal-asalan dalam menggabung-gabungkan bagian-bagian penting  agar hasil resensimu tidak terkesan hanya menjejerkan bagian-bagian pentingnya.

4. Menyelaraskan sesuai kaidah bahasa
Tahap terakhir adalah menyelaraskannya sesuai kaidah bahasa atau Ejaan Yang Disempurnakan agar hasil resensimu menjadi sebuah karya yang apik dan berharga.

 Menanggapi Isi Buku
Langkah yang tidak kalah penting dalam berlatih menulis resensi adalah menanggapi isi buku. Hal yang ditanggapi dari  sebuah buku secara berturut-turut adalah

1. Identitas buku
Identitas buku telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Identitas buku yang dapat ditanggapi dapat dilihat dari kover/halaman depan, judul buku, pengarang/penulis, penerbit, tempat terbit, tahun terbit, jumlah halaman/tebal buku, dan kualitas cetakan.

2. Keunggulan
Setidaknya sebuah buku memiliki keunggulan, misalnya, gaya penyampaiannya yang lugas sehingga memudahkan pembaca dalam memahami setiap gagasan penulis dalam bukunya. Atau, keunggulan buku tersebut adalah sangat detail dalam membahas masalah pokoknya.

3. Kelemahan
Ada keunggulan, tentu juga sebuah buku memiliki kelemahan, misalnya, bahasa dalam buku terlalu berbelit-belit dan banyak penggunaan ejaan yang kurang tepat. Atau, kelemahan buku tersebut adalah kurang mencantumkan data dan fakta sehingga pembahasannya kurang terpercaya.

4. Rekomendasi
Rekomendasi dimaksudkan agar pembaca resensi dapat mengetahui isi buku tersebut cocok dibaca oleh siapa, misalnya, oleh kalangan mahasiswa, akademisi, ibu rumah tangga, dan enterpreneur.

Meresensi Buku
Langkah terakhir adalah teknik menulis resensi buku, yaitu

1. Mengenali fisik buku (identitas buku)
Sebutkan identitas buku secara lengkap seperti yang telah dijelaskan di atas!

2. Mengemukakan tujuan penulisan buku
Tujuan penulisan buku adalah tujuan yang tercantum dalam buku yang akan diresensi/tujuan yang dikemukakan oleh penulis/pengarang buku.

3. Mengemukakan keunggulan dan kelemahan buku
Kemukakan keunggulan dan kelemahan buku  apa adanya sesuai dengan penilaian penulis resensi.

4. Menuliskan ikhtisar isi buku
Ikhtisar isi buku sangat penting dalam sebuah resensi agar pembaca dapat mengetahui garis besar isi buku tersebut.

5. Mengenal pasar/pembaca dari buku tersebut
Penulis resensi harus dapat menyimpulkan jenis buku yang diresensinya sehingga dapat memberikan rekomendasi mengenai  pasar/pembaca tersebut  dari kalangan mana.