BONN, - Astronom berhasil menangkap citra supernova termuda dan mengabadikannya dalam sebuah foto. Supernova itu ditangkap 14 hari setelah ledakan bintang di Galaxia del Remoli (M51) Juni lalu.
Universitas Valencia dan Institut Astrofisika Andalusia adalah pihak yang ikut serta dalam penelitian itu. Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal Astronomy and Astrophysics.
Untuk menangkap citra supernova itu, astronom menggunakan teleskop NASA di Spanyol, Meksiko, Jerman, Swiss dan Finlandia. Citra dari masing-masing teleskop diproses di dengan super komputer di Belanda.
Teknik yang dipakai untuk menangkap citra supernova yang bernama SN2011dh ini disebut interferometry. Teknik itu bisa menghasilkan citra ratusan kali lebih detail dari yang diambil teleksop Hubble.
Hasil penelitian ini berhasil memecahkan rekor. "Ini adalah gambar beresolusi tinggi pertama dari ledakan supernova," kata Ivan Marti dari Institut Max Planck di bidang Radio Astronomy di Bonn, Jerman.
"Dari gambar ini, kita bisa mengetahui peningkatan kecepatan dari gelombang kejut yang menciptakan ledakan," tambah Marti seperti Science Daily, Kamis (24/11/2011).
Penemuan ini adalah hasil kerjasama astronom Eropa, Afrika dan China dalam Very Long Baseline Interferometry (VLBI). Supernova adalah salah satu fenomena paling spektakuler di semesta yang selalu menarik perhatian.
Universitas Valencia dan Institut Astrofisika Andalusia adalah pihak yang ikut serta dalam penelitian itu. Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal Astronomy and Astrophysics.
Untuk menangkap citra supernova itu, astronom menggunakan teleskop NASA di Spanyol, Meksiko, Jerman, Swiss dan Finlandia. Citra dari masing-masing teleskop diproses di dengan super komputer di Belanda.
Teknik yang dipakai untuk menangkap citra supernova yang bernama SN2011dh ini disebut interferometry. Teknik itu bisa menghasilkan citra ratusan kali lebih detail dari yang diambil teleksop Hubble.
Hasil penelitian ini berhasil memecahkan rekor. "Ini adalah gambar beresolusi tinggi pertama dari ledakan supernova," kata Ivan Marti dari Institut Max Planck di bidang Radio Astronomy di Bonn, Jerman.
"Dari gambar ini, kita bisa mengetahui peningkatan kecepatan dari gelombang kejut yang menciptakan ledakan," tambah Marti seperti Science Daily, Kamis (24/11/2011).
Penemuan ini adalah hasil kerjasama astronom Eropa, Afrika dan China dalam Very Long Baseline Interferometry (VLBI). Supernova adalah salah satu fenomena paling spektakuler di semesta yang selalu menarik perhatian.
Sumber :
KOMPAS.com
SCIENCEDAILY
0 komentar:
Posting Komentar