Teknik sepak takraw - pengertian sepak takraw - peraturan sepak takraw - sejarah sepak takraw - takraw download - permainan sepak takraw - teknik dasar sepak takraw - cara bermain sepak takraw. Mengingat permainan sepak takraw aku menjadi salut dengan pemain pemainnya, karena bagiku tak semua orang bisa memainkannya meskipun hanya menendang sebuah bola, akan tetapi ada teknik teknik yang harus kita tahu, seperti teknik kopen bola, smash maupun mengumpan bola.
Teknik sepak takraw - pengertian sepak takraw - peraturan sepak takraw - sejarah sepak takraw - takraw download - permainan sepak takraw - teknik dasar sepak takraw - cara bermain sepak takraw
A. Sejarah Permainan Sepaktakraw
Sepaktakraw adalah permainan sepak raga yang telah dimodivikasi untuk dijadikan sebuah permianan yang kompetitif. Sepak raga sebagai dasar permainan sepaktakraw adalah olahraga permainan tradisional Indonesia dimainkan oleh 6 – 7 orang secara melingkar.
Pada periode 1945 – 1986 ada kecendrungan pada periode ini sepak raga lebih digairahkan beberapa propinsi di SULSEL dan beberapa daerah di Sumatra tetap terpelihara. Pada tahun 1970 datang rombongan pemain sepakrakraw dari Malaysia dan beberapa bulan kemudian datang dari Singapura memperkenalkan sepak raga jaring.
Pemerintah dalam hal ini Ditjen Olahraga yang dipimpin oleh Mayjen Supardi, mengembangkan sepaktakraw dengan cikal bakal sepak raga. Pada tanggal 16 Maret 1970 didirikan organisasi Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dengan Ketua Umum Drs. Moh. Yunus Akbar, dan pada tangal 6-8 Oktober diadakan kongres I semacam munas yang dihadiri 24 PEMDA.
Pada periode tahun 1987 salah satu putusan Kongres I 1986 ialah pemilihan pengurus besar yang baru yaitu Ir. H. Marjoeni. Dengan hasil keputusan antara lain adalah dirubahnya sebutan “Sepak raga” menjadi “Sepaktakraw”.
Sejak berkembangnya media cetak dan elektronika, kegiatan olahraga sepaktakraw menjadi suatu perhatian yang serius. Kaum tua mulai mengenang kembali pola sepak raga yang pernah ditekuninya. Di beberapa kabupaten di Propinsi NTB mulai mencoba bermain sekalipun dengan peralatan yang sangat sederhana.
Memperhatikan kenyataan tersebut, Koni Propinsi NTB mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan Penataran Pelatihan pada tanggal 22 April 1983 sampai tangal 2 Mei 1983 dengan peserta 20 orang dari jajaran Kanwil Depdikbud propinsi NTB, yaitu para guru olahraga dan tenaga keolahragaan fungsional.
Penanggung jawab kurikulum penataran tersebut adalah Drs. A Hamidsyah Nur dari Universitas 11 Maret Surakarta, dan sebagai penanggung jawab tekhnis persepak-takrawan baik teori maupun praktiknya adalah Drs. Alwi Cae dari Ujung Pandang (pelatih nasional team sepaktakraw Indonesia).
Penutupan penatara tersebut bertepatan dengan Hardiknas 1983, maka pada upacara tersebut secara simbolis ke 20 tenaga hasil penataran tersebut diserahkan kepada Kepala Kanwil Depdikcut Propinsi NTB guna dibina dan dikembangkan lebih lanjut.
Hasil penataran tersebut merupakan embrio penggerak untuk pembibitan. Selanjutnya dilaksanakan penataran pelatih untuk pulau Lombok bertempat di SKB Selong dan untuk pulau Sumbawa bertempat di SKB Alas dengan jumlah peserta masing-masing 23 orang. Dengan adanya pelatih tersebut ke 7 SKB di NTB dalam kegiatan rutinnya antara lain mencantumkan latihan pembina sepaktakraw guna diterapkan dalam program desa binaan.
Memperhatikan jumlah club baik club putra maupun club wanita serta persaingan yang ketat maka persepaktakrawan NTB mempunyai masa depan yang cukup cerah. Telbih lagi dengan adanya kelas olahraga di SMP di setiap Kabupaten se NTB, dengan sendirinya kurikulum olahraga sepaktakraw segera diterapkan.
B. Pengertian Sepaktakraw
Sepaktakraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. “Sepak” berarti gerakan menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki di depan atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan “Takraw” berarti bola atau barang bulat yang terbuat dari anyaman rotan (Depdikbud, 1992). Jadi sepaktakraw adalah sepak raga yang telah dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif. Sedangkan menurut ahli lain mengatakan sepaktakraw adalah menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain (Sanafiah, 1992).
C. Peraturan Permainan Sepaktakraw
1. Lapangan
- Lapangan Sepaktakraw seukuran dengan lapangan Badminton yaitu : 13,40 m x 6,10 m
- Sepaktakraw dapat dimainkan dalam gedung atau diluar gedung (apabila dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai).
- Keempat isi lapangan ditandai dengan cet atau lakban yang lebarnya 4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
- Areal bebas minimal 3 m dari garis luar lapangan bebas dari rintangan
- Centre cirle yaitu garis tengah dengan lebar 2 cm.
- Quarter circle yaitu garis seperempat lingkaran dipojok garis tengah radius 90 cm diikur dari garis sebelah dalam.
- The service circle adalah lingkaran service dengan radius 30 cm berada ditengah lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 m dan jarak dari titik tengah garis lingkaran kegaris tengah (Centre Line) 4,25m, jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05m dari kiri dan kanan garis pinggir lapangan.
2. Ukuran Tiang Net
- Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan minimal 1,52 di bagian tengah.
- Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian tengah.
- Kedudukan tiang 30cm diluar garis pinggir
3. Jaring atau Net
- Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 – 8 cm.
- Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 m.
4. Bola Takraw
Terbuat dari plastik dimana awalnya adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :
Terbuat dari plastik dimana awalnya adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :
- Lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri.
- Berat adalah 170-180 gr untuk putra dan 150-160 untuk putri.
5. Pemain-pemain
- Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) “Regu” masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga) orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain cadangan.
- 1 (satu) dari tiga pemain diposisi belakang disebut back atau “Tekong” sebagai penyepak mula untuk memulai permainan.
- Dua orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri tekong disebut “Apit kiri” dan yang berada pada sebelah kanan tekong disebut “Apit kanan”.
6. Kesalahan-kesalahan
a. Kesalahan Pihak Penyepak Bola
a. Kesalahan Pihak Penyepak Bola
- Apabila sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan bola pada teman sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
- Apabila mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis bawah net ketika melakukan lambung bola.
- Tekong melompat saat melakukan service, kaki tumpuan tidak berada dalam lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.
- Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
- Bola menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.
- Bola jatuh diluar lapangan.
- Bola tidak melewati net.
b. Kesalahan Pihak Penerima Service
Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras atau membuat keributan).
Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras atau membuat keributan).
c. Kesalahan kedua Pihak
- Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan.
- Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah.
- Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun diatas atau dibawah net kecuali pada saat ”The Follow Trugh Ball”
- Memainkan bola lebih dari tiga kali.
- Bola mengenai tangan.
- Menahan atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara dua kaki dengan bola.
- Bola mengenai loteng atau pembetas lainnya.
7. Sistem perhitungan angka
- Apabila penerima servis melakukan ksesalahan otomatis akan memperoleh angka sekaligus melakukan sepak mula lagi bagi penyepak mula.
- Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
- Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir set pertama atau kedua termasuk Tie Break.
- Apabila masing-masing regu memnangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posis 14-14, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka 17.
- Sistem perhitungan angka menggunakan Relly Poin
- Pergantian pemain
1. Setiap “Regu” hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu pertandingan.
2. Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui tim menejer atau pelatih yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan.
3. Setiap regu dapat menominasikan maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah melakukan pergantian pemain kali.
4. Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.
2. Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui tim menejer atau pelatih yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan.
3. Setiap regu dapat menominasikan maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah melakukan pergantian pemain kali.
4. Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.
8. Posisi pemain pada saat service
- Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada dilapangan masing-masing dalam posisi siap bermain.
- Dalam melakukan sepak mula, salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran service.
- Kedua apit kita melakukan servis harus berada pada seperempat lingkaran.
- Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.
9. Official (petugas pertandingan)
Sutu pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :
Sutu pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :
- 2 orang Technical Delegotate
- 6 orang juri (dewan hakim)
- 1 orang Official Refree
- 2 orang wasit (wasit utama dan wasit dua)
- 6 orang penjaga garis samping dan belakang
10. Pinalty (hukuman)
Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau hukuman pernyataan dari wasit apabila :
Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau hukuman pernyataan dari wasit apabila :
- Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada wasit atas keputusan yang diambil.
- Menghubungi wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang diambil.
- Meninggakan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan.
- Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan keras.
- Berkelakuan tidak sopan selama permainan.
11. Apabila hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit menggunakan kartu sebagai berikut:
1.1. Kartu Kuning
Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang diatas.
Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang diatas.
1.2. Kartu Merah
- Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama.
- Sikap kasar dan tidak sopan seperti memukul, menendang, meludah dan lain-lain.
- Menggunakan kata-kata kotor atau mencaci maki.
D. Rangka Dan Tungkai
1. Rangka
Rangka adalah seluruh tulang-tulang pada manusia yang terbentuk oleh ± 200 b uah tulang yang membentuk tubuh yang disebut rangka. Jadi rangka merupakan alat gerak pasif pada manusia. Kegunaan rangka pada manusi :
Rangka adalah seluruh tulang-tulang pada manusia yang terbentuk oleh ± 200 b uah tulang yang membentuk tubuh yang disebut rangka. Jadi rangka merupakan alat gerak pasif pada manusia. Kegunaan rangka pada manusi :
- Memberikan bentuk pada tubuh
- Melindungi alat-alat tubuh yang lunak atau vital seperti paru-paru, otak, alat percernaan dan lain-lain.
- Tempat melekatnya otot-otot dan urat.
- Untuk mengokohkan tubuh.
2. Tungkai
Tungkai merupakan tulang-tulang anggota gerak bawah, tulang tungkai terdiri dari beberapa tulang kering yaitu : tulang betis, tulang tempurung lutut, empat belas tulang pergelangan kaki (masing-masing 7 bauah), sepuluh tulang telapak kaki dan dua puluh delapan ruas jari kaki (masing-masing jari 3 ruas kecuali ibu jari kaki 2 ruas).
E. Ketetapan Sasaran Servis
Ketetapan sasaran berarti benar atau tepat pada yang diuji atau sasaran dan servis adalah suatu teknik penyajian bola pertama untuk mengawali suatu permainan sesudah wasit menyatakan pertandingan sudah dimulai, jadi yang dim aksud dengan ketetapan sasaran servis pada penelitian ini adalah sasaran servis yang dilakukan secara akurat atau benar terhadap sasaran yang telah dibuat untuk pengambilan sample pada siswa putra kelas VIII Putra SLTP 3 Narmada.
Tungkai merupakan tulang-tulang anggota gerak bawah, tulang tungkai terdiri dari beberapa tulang kering yaitu : tulang betis, tulang tempurung lutut, empat belas tulang pergelangan kaki (masing-masing 7 bauah), sepuluh tulang telapak kaki dan dua puluh delapan ruas jari kaki (masing-masing jari 3 ruas kecuali ibu jari kaki 2 ruas).
E. Ketetapan Sasaran Servis
Ketetapan sasaran berarti benar atau tepat pada yang diuji atau sasaran dan servis adalah suatu teknik penyajian bola pertama untuk mengawali suatu permainan sesudah wasit menyatakan pertandingan sudah dimulai, jadi yang dim aksud dengan ketetapan sasaran servis pada penelitian ini adalah sasaran servis yang dilakukan secara akurat atau benar terhadap sasaran yang telah dibuat untuk pengambilan sample pada siswa putra kelas VIII Putra SLTP 3 Narmada.
F. Gambar Lapangan Sepak Takraw
Gambar lapangan Sepaktakraw untuk tes servis
Keterangan :
A. : Lingkaran untuk melakukan sepak mula (servis) oleh tekong
B. : Lingkaran untuk apit kanan
C. : Lingkaran untuk apit kiri
D. : Kolom nilai ketepatan sasaran servis
Pada gambar di atas adalah proses evaluasi hasil tes siswa karena membutuhkan data yang akurat dan obyektif, dalam proses pembelajaran tes dan pengukuran merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan, tes merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data dari suatu objek yang akan teliti.
Jedi tes adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan atau mengetahui sesuatu yang akan diteliti dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan Suharsimi (1995:51)
0 komentar:
Posting Komentar